1. Abidah Ulya Fitriyah
Dalam membuat tantangan kali ini aku melihat berbagai video dari you tube tentang cara pembuatan. Banyak yang menyebutkan bahwa sauce caramel diletakkan terlebih dulu, kemudian adonan cake dan dilanjutkan flan. Dan dalam prosesnya pemanggangan nantinya akan terjadi magic dimana adonan flan akan turun ke bawah dan adonan cake diatasnya. Makanya banyak yang menyebutnya magic chocoflan. Oleh karena itu aku buat dua versi dimana ada sebagian caramel aku tung dulu dan sebagian lagi aku ikuti instruksi dari surat tjinta. Dari keduanya sebenarnya tidak ada bedanya hanya saja jika adonan caramel saucenya diikutkan dalam proses pemanggangan nantinya proses pelepasan dari cetakan akan lebih mudah.
Alhamdulilah ini tantangan pra member saya ke dua ,jujur
bagi saya tantangan kali ini berat karena bahan2 dlm resep hrs d cari ke kota
huu maklum tinggal d kampung,
awalnya sy buat dua loyang tapi yg satu loyang kena actident jd belelwberan
kemana2 alhamdulilah satu loyang bs terswlamatkan… dr bahan sendiri ada yg saya
skip…ekstra vanilla,butter cream sendiri sy pakai yogurt. Alhamdulilah rasa nya oishi kata.
6. Paulina Layani
Paulina mengirimkan foto Chocoflan yang menul-menul..jadi pengen nggigit aja dehhh..hihi
7. Dhiah Nuraini (Non-Blogger)
Semangat banget buat menaklukkan tantangan pertama dari KBB buat saya, Mini Chocoflan.... Seblumnya ga pernah dengar nama cake ini,
apalagi liat modelnya dan cicipi rasanya...tapi ga masalah, bermodalkan surat
Tjinta, segera cari bahan bahan, dan belajar dari Youtube.
Cakenya cukup moist jadi seandainya tidak disiram saus karamel pun kayaknya masih ok
soalnya ngga tega siramin banyak-banyak. Mentega dan 2 bahan lainnya tidak mau
menyatu jadi takut ntar berasa makan minyak hehehe.
10. Dwi Hesti
Choco Flan ku gagal, padahal aku sudah lakukan step by step sesuai resep, apakah bisa lulus ? Tentu....
Tetap tertantang untuk mengulang choco flan sampai berhasil.
11. Dewi Oni
Hampir saja aku bolos lagi mengerjakan PR ini. Tapi begitu
diniatkan prosesnya mudah sekali. Karena tidak punya loyang bundt jadi aku
menggunakan loyang donut panggang, dan ada adonan sisa dimasukkan ke alu foil.
Ternyata hasil yang di loyang donut panggang tidak bagus, adonan flan dan
cakenya menyatu. Jadi Foto akhirnya aku memakai hasil yang di alumnium
foil..untungnya lumayan walaupun berlubang-lubang flannya.
12. Jenie Tjahja
Pertama kalinya buat chocoflan ini, sempet bingung karena gak tau penampakannya kayak apa. akhirnya nanya sama mbah google. aah baru deh ngerti resepnya. tapi gak punya mini bundt pan -nya. Nanya sana sini, adanya yg mahal, cari di ace hardware juga ga ada. akhirnya beli yang silicon menyerupai sih cuma gak ada bolongan tengahnya. Saat2 terakhir memutuskan pakai loyang muffin aja. karena agak ragu tekstur si chocoflan ini.
16. Inaya Khawasie
Awalnya mau nyerah ajah sama tantangan ini, karena kesibukan kerjaan kantor dan bahan-bahan yang belum sempet dibeli, belum lagi aku ga punya mini blundt pan ( yg ini benar-benar belum sempet beli ) akhirnya pakai loyang muffin.
17. Arilena Dorsman
Saya pernah belajar membuat flan dari teman yg berasal dari Equador, texturnya agak lain karena menggunakan lebih banyak telur. Makanya penasaran banget sama mini choco flan ini yg merupakan perpaduan antara Chocolate cake dan flan.
B ahan-bahan: cukup mudah didapat di Belanda, hanya
evaporated milk tidak tersedia di supermarkt biasa. Saya subsitute dengan
coffee milk, sesuai advies dari sebuah website baking.
Membuat cake: sangat mudah dan cepat, mirip seperti cokelat
cake yg sering saya pakai resepnya.
Membuat flan: cukup mudah dan praktis karena menggunakan
blender. Hanya saya lupa mengeluarkan creme cheese lebih dahulu dari kulkas,
sehingga ada sedikit creme cheese yg kurang tercampur rata krn creme cheese
belum pada suhu ruangan.
S aus flan: cukup mudah, tapi saya kurangi butternya.
18. Ni Luh Ketut Sukarniasih (Sashy/Nuniek)
Stepby step pembuatan chocoflan ini bisa dibilang lancar tanpa kendala, dan kepanikan baru terjadi ketika 1 jam setelah pemanggangan, kenapa bagian flan nya hilang malah cake coklatnya naik keatas. Duh saya pasti gagal nih, pasti gara-gara nuang flannya ngk hati-hati. Dengan kecewa saya keluarkan 1 ramekin, begitu saya sendok kok bagian flannya mindah ke bawah ya? Dengan yakin saya masih belum sadar kalau desserts satu ini punya nama lain Magic Flan. Beberapa menit berlalu saya baru curiga jangan-jangan memang posisinya jadi terbalik, lalu saya coba tanya om google lagi dan hahahha malu lah saya ternyata memang cake dan flannya akan berubah posisi ketika dipanggang. Keunikan inilah yang memberi julukan Magic flan bagi chocoflan ini. Ketauan banget kalo saya jarang nyimak diskusi di email dan milis ya (nutup muka pake loyang). Syukurnya beberapa ramekin masih utuh belum saya sendokin, jadi masih bisa diselamatkan untuk foto dan setoran.
19. Emma Isti (Non-Blogger)
Chalenge KBB kali ini temanya “Sweet Dessert”. Hmm..kebayang yang manis-manis ngilu dan giung kalau kata orang sunda. Kebayang gimana ngabisin makanan hasil baking kali ini. Lihat resep seperti sulit dibuat setengahnya.
Mini Chocolate Flan, gampang-gampang susah, susahnya kalau
membuatnya dalam keadaan mepet waktu, ini terjadi pada saya. Mulai loyang
yang menghilang , bahan-bahan yang sudah disiapkan menghilang. Duh
renovasi dapur bikin semua barang tidak jelas keberadaannya, Akhirnya
terpaksa beli bahan lagi, bundt pan pakai yang ada saja dan beberapa
cetakan muffin.
Senangnya tantangan KBB kali ini bisa jadi tantangan asisten saya juga haahaaa. Terimakasih KBB, semua suka dessertnya, walau tidak sanggup menghabiskan semua.
20. Sandra Andrisa
Enak
juga sodaranya donat ini, banyak langkah pembuatannya, tapi menyenangkan, dan
untung hasilnya enak hehe...
21. Lany Rosdiana
Perfecto banget !!!
Simak komen KBBers terajin ini yukkk...
"Tantangan kali ini sangat menyenangkan. Bahan- bahannya mudah didapatkan dan cara pembuatannya cukup sederhana. Biarpun bentuknya kurang rapi karena agak lengket di cetakan tapi rasa Chocoflan-nya enak sekali, baik dimakan saat masih hangat ataupun setelah dimasukkan lemari es."
22. Renny Susanti
PR yg dikerjakan diantara tumpukan kardus barang2 pindahan.. bgitu mateng diicip maniss banget. Dimasukin kulkas.. besoknya diicip ehh ternyata enaken.. sorenya pas dipoto ditaburin kacang diiicip lagi.. waw waw.. super enakk. Eits tp lupa caramelnya..
Dalam membuat tantangan kali ini aku melihat berbagai video dari you tube tentang cara pembuatan. Banyak yang menyebutkan bahwa sauce caramel diletakkan terlebih dulu, kemudian adonan cake dan dilanjutkan flan. Dan dalam prosesnya pemanggangan nantinya akan terjadi magic dimana adonan flan akan turun ke bawah dan adonan cake diatasnya. Makanya banyak yang menyebutnya magic chocoflan. Oleh karena itu aku buat dua versi dimana ada sebagian caramel aku tung dulu dan sebagian lagi aku ikuti instruksi dari surat tjinta. Dari keduanya sebenarnya tidak ada bedanya hanya saja jika adonan caramel saucenya diikutkan dalam proses pemanggangan nantinya proses pelepasan dari cetakan akan lebih mudah.
Cake ini rasanya lembut sekali. Mau memakannya dalam keadaan
dingin setelah dari kulkas maupun langsung sama enaknya ditambah lag dengan
topping kacang jadi ada sensasi kriuknya. Dan yang bikin seneng walaupun cake
ini cenderung ke tekstur puding - pudingan tapi adek doyan. Kalau ayah suka
tanpa tambahan sauce caramel seperti adek sementara kakak suka pakek sauce yang
buanyak. Ini complete story-nya.
Kalo mengikuti step by step resep yg diberikan KBB
pengerjaannya tidak sesusah yang aku bayangkan. Bahan cakenya dikerjakan
sebentar spt bikin butter cake biasa sedang untuk Flannya semua bahan
tinggal dimasukkan semua kedalam blender.
Karna tidak punya banyak cetakan mini bundt, adonan aku cetak sebagian di cetakkan cup cake.
Seperti yg aku tulis diatas pengerjaannya suer nggak susah, cuman masalahnya manajemen waktuku meleset. Pemanggangan yg mestinya 1 jam untuk sebagian adonan mengalami proses bersambung. Alias setelah 1/2 jam dipanggang proses pemanggang harus dihentikan karna buru-buru ke gereja dan baru lanjut lagi setelah pulangnya. Yang terjadi adalah adonan susah untuk dilepaskan dari cetakkan. :(. Untung yg sebagian lagi berhasil.
Karna tidak punya banyak cetakan mini bundt, adonan aku cetak sebagian di cetakkan cup cake.
Seperti yg aku tulis diatas pengerjaannya suer nggak susah, cuman masalahnya manajemen waktuku meleset. Pemanggangan yg mestinya 1 jam untuk sebagian adonan mengalami proses bersambung. Alias setelah 1/2 jam dipanggang proses pemanggang harus dihentikan karna buru-buru ke gereja dan baru lanjut lagi setelah pulangnya. Yang terjadi adalah adonan susah untuk dilepaskan dari cetakkan. :(. Untung yg sebagian lagi berhasil.
3. Sylvia Utari
Pertama kali mendaftar jadi anggota KBB langsung dapat
tantangan membuat chocoflan. Hmm... harus bisa nih.. Masak tantangan pertama
langsung KO? huehe.. Jadilah dengan semangat 45 saya langsung terjun bebas ke
dapur untuk mengeksekusi chocoflan ini. Agak deg deg serrr karena saat adonan
flan dituang diatas adonan cake, beberapa adonan cake seperti mengambang di
permukaan flan. Waduh...gagal nih.. Dalam hati ngebatin, untung cuma bikin
setengah resep. Pas sudah jadi, masih agak hangat (ga sabaran mau liat bagian
dalamnya..huehe) saya keluarkanlah si chocoflan dari dalam ramekin.
Alhamdulillah ga ada bagian yang tercampur. Langsung deh di icip-icip.. Ups,
hampir lupa foto...(Dalam hati ngebatin lagi, yaaah...kenapa cuma bikin
setengah resep?? )
4. Iyam Mariam (Non-Blogger)
Tantangan kali ini yang susahnya adalah mendapatkan Cream
Cheese di kota tempat saya tinggal. Akhirnya saya inisiatif bikin cream cheese
homemade pakai keju cheddar.
Untuk cake nya, saya menambahkan Dark Cooking Chocolate yang dilelehkan, jadi rasanya tambah nyoklat.
Menurut saya pribadi, chocoflan ini paling enak disajikan setelah beberapa jam disimpan di kulkas dan juga taburan kacang nya harus banyak.
Siram lagi dengan saus karamel, tambah asik sensasinya.
Untuk cake nya, saya menambahkan Dark Cooking Chocolate yang dilelehkan, jadi rasanya tambah nyoklat.
Menurut saya pribadi, chocoflan ini paling enak disajikan setelah beberapa jam disimpan di kulkas dan juga taburan kacang nya harus banyak.
Siram lagi dengan saus karamel, tambah asik sensasinya.
5. Umi Kulsum (Non- Blogger)
6. Paulina Layani
Paulina mengirimkan foto Chocoflan yang menul-menul..jadi pengen nggigit aja dehhh..hihi
7. Dhiah Nuraini (Non-Blogger)
Mulanya tidak ada bayangan sama sekali “chocoflan” ini
seperti apa...... Hasil browsing, ternyata disebut juga “impossible cake”.
Kalau liat gambarnya, dalam pikiranku sepertinya ada miripnya dengan “lenggang
keraton”. Itu lho, kue yang dibuat dari bahan biskuit, susu kental manis,
telur, margarin dan air; adonannya encer, setelah dipanggang akan terbentuk 3
lapisan: di bawah teksturnya padat seperti talam, di tengah lembut seperti flan
dan di atas teksturnya seperti cake yang lembut.
Kumpulkan dulu bahan-bahannya, terutama buttermilk dan SKM.
Untuk cream cheesenya masih ada 1 mangkok marcapone cheese di lemari es, pakai
itu saja daripada harus beli lagi. Toh pakainya cuma ½ cup. Cari
buttermilk gak ketemu, akhirnya bikin sendiri saja penggantinya: susu full
cream dicampur air jeruk nipis, terus diaduk dan didiamkan sampai terlihat
terpisah.
Pas mengumpulkan semua bahan di meja, baru ketahuan ternyata
mangkok mascarpone itu isinya sudah berubah jadi krim keju!!! Ah, baru ingat!
Waktu bikin rainbow cake 2 minggu yang lalu sisa krim kejunya aku taruh di
mangkok bekas marcapone. Walaaah.....!
Tapi karena sudah terlanjur semangat, bikin saja krim cheese
gadungan dari bahan yang ada di lemari es. Keju cheddar diparut + krim kental +
susu sedikit direbus sampai kejunya mencair. Jadi deh cream cheese gadungan.
Langsung eksekusi.....
Oh ya, karena tidak ketemu brown sugar, untuk saus
karamelnya aku pakai campuran gula pasir + palm sugar 1:1. Untuk loyangnya aku
pakai loyang yang ada dalam koleksi-ku yang agak-agak mirip dengan cetakan
bundt cake. Bentuknya cukup bagus, cuma sayang, gak ada cerukan yang untuk
tempat saus karamelnya.
Proses eksekusi berjalan lancar dan kuenya berhasil dengan
mulus keluar dari loyang setelah didinginkan sampai suhu ruang. Padahal tadinya
aku khawatir kalau-kalau kuenya lengket di loyang atau terbelah waktu keluar.
Tapi alhamdulillah kuenya cantik banget dan flan-nya terbentuk dengan sempurna.
Yang agak mengecewakan justru saus karamelnya. Sausnya agak
bergerindil karena susunya jadi “pecah” setelah dimasukkan ke dalam karamel.
Mungkin lebih baik kalau menggunakan air biasa saja, supaya sausnya bisa
mengilat dan mulus. Lagipula "rasa susu" dalam chocoflan-nya sudah
sangat kuat. Tapi secara keseluruhan kuenya cukup enak (agak terlalu manis ya?)
dan suamiku suka banget.....
Untuk loyangnya saya pakai cup aluminium soalnya ga punya
loyang tulban mini... :) trus, buttermilk saya ganti dengan susu cair hangat
ditambahkan jeruk nipis (setiap cake yang pakai buttermilk, saya selalu pakai
bahan pengganti susu dan jeruk nipis, karena ditempat saya jarang nemu
buttermilk). Yang saya ganti juga bahannya itu Light brown sugar, saya ganti
dengan gula pasir putih dan palm sugar dengan perbandingan 1:1 (hasil
googling). Hasilnya caramel saucenya agak gelap warnanya...hehehe. Hasil
chocoflan ada bermacam macam, ada yang bagian cake dan flan berlapis sempurna
dan cantik, ada juga yang flannya masuk kedalam cake (kebagian tengah cake)
jadi ga kelihatan lapisannya...bingung juga kok bisa seperti itu ya???hehehehe
ada juga yang cakenya ga bisa lepas dari cup aluminium.... Kalau dari
rasa, memang rasanya enak banget, anak anak dan suami pada suka.... :)
10. Dwi Hesti
Choco Flan ku gagal, padahal aku sudah lakukan step by step sesuai resep, apakah bisa lulus ? Tentu....
Tetap tertantang untuk mengulang choco flan sampai berhasil.
11. Dewi Oni
12. Jenie Tjahja
Pertama kalinya buat chocoflan ini, sempet bingung karena gak tau penampakannya kayak apa. akhirnya nanya sama mbah google. aah baru deh ngerti resepnya. tapi gak punya mini bundt pan -nya. Nanya sana sini, adanya yg mahal, cari di ace hardware juga ga ada. akhirnya beli yang silicon menyerupai sih cuma gak ada bolongan tengahnya. Saat2 terakhir memutuskan pakai loyang muffin aja. karena agak ragu tekstur si chocoflan ini.
Semua persiapan step by step biasa aja. Menurut saya agak
sulit setelah matang karena tekstur flan-nya yg sangat lembek. Setelah disimpan
dikulkas pun tetap berantakan mengeluarkannya dari loyang. Sepertinya komposisi
telur dan cairannya kurang sebanding untuk saya pribadi lebih suka yg lebih
kokoh tapi tetap lembut. Komposisi bahan ukuran kaleng condensed milk dan
evaporated yg saya temui standardnya ukuran indonesia. Akhirnya untuk
pemotretan dipilih yang paling mendingan dibanding yang lain.. biarpun ada
somplaknya.. maaf yaa step by stepnya kali ini beneran kelupaan..
Pertama baca surtjin, syok waktu baca bagian hasil jadi nya
sebanyak 30 mini chocoflan. Memang mini sih, tapi 30 buah banyak juga yaa. Dan
saya ga kebayang sebesar apa yang dibilang ‘mini’ ini.
Mau bikin sempat tertunda terus karena hanya bisa masuk
dapur pas weekend, dan tiap weekend selalu ada urusan lain. Akhirnya di weekend
terakhir sempet2in untuk bikin walaupun badan sakit2 semua karena habis nyetir
2 harian ke luar kota. Fiuh..
Rasanya enaakk, tapi kemanisan untuk lidah saya. Cake saya
bercampur semua adonannya, jadi bercak2 ga cantik. Trus karena ga punya light
brown sugar, padahal udah sempet cari juga di mall terdekat, tapi ga ada,
akhirnya saya tetep pakai gula pasir biasa. Akibatnya caramel sauce nya
warnanya ga cantik L
Untuk keperluan foto, saya pakai dulce de leche yang saya
encerkan sedikit karena ternyata caramel sauce saya terpisah menjadi 2 bagian
dan membeku.
Overall saya suka chocoflan ini, tapi lain kali saya mau
kurangin gulanya dan pakai brown sugar beneran untuk caramel sauce nya.
Setelah entah berapa kali absen dan bolos tantangan,
akhirnya senang bisa aktif ikutan tantangan kali ini. Hampir aja gagal karena
kesibukan yg padat, untung sore tadi bisa luangkan waktu sebentar. Jadilah
chocoflan yg ternyata endang bambang.
Sempat mikir mau beli cetakan mini bundt, tapi ndak jadi
karena sudah sukses ngembat punya nyokap, cetakan bundt ukuran 12cup... hihi,
besar ya? Tapi ternyata pas banget utk satu resep.
Waktu menyiapkan bahan, sempat heran karena gula dalam
adonan cake kok termasuk banyak, padahal coklat bubuknya juga ndak
banyak-banyak amat. Jadi saya kurangi dari 1 cup di resep menjadi 2/3 cup
saja. Ternyata pas untuk ukuran saya yang tidak terlalu suka manis. Cocok
dengan rasa flan yang sudah manis.
Dimakan selagi masih hangat buat dessert makan malam dengan
suami tercinta, yang sudah kegirangan sejak sore karena saya bikin kue.
Hahaha.. macem punya anak kecil.
Enak, legit, chocolate cakenya jadi lembab sedap...
speechless.. nih chocoflan ajaib memang.. sudah ajaib bisa tuker tempat gitu
antara flan dan cakenya, ajaib juga enaknya... Hhmm.. Yuumm... dah ah
laporannya.. nambah makan chocoflan aja..
15. Widya Suci
Baru
kali ini nyoba bikin puding kombinasi cake. Unik & menarik.
16. Inaya Khawasie
Awalnya mau nyerah ajah sama tantangan ini, karena kesibukan kerjaan kantor dan bahan-bahan yang belum sempet dibeli, belum lagi aku ga punya mini blundt pan ( yg ini benar-benar belum sempet beli ) akhirnya pakai loyang muffin.
17. Arilena Dorsman
Saya pernah belajar membuat flan dari teman yg berasal dari Equador, texturnya agak lain karena menggunakan lebih banyak telur. Makanya penasaran banget sama mini choco flan ini yg merupakan perpaduan antara Chocolate cake dan flan.
Baking: karena tidak punya mini bun pan, saya pakai silicon
cupcake form dan sebagai experiment saya pakai cupcake pan yg diolesi butter.
Baking sesuai resep 1 jam, dengan methode au bain Marie. Baking saya bagi
menjadi dua sesi. Sesi pertama saya letakkan ditengah oven, hasilnya cokelat
cakenya jd terlalu matang/kering.
Akhirnya sesi dua saya taruh satu level lebih rendah,
hasilnya cake lebih cantik tapi flannya keliatan kurang set. 18. Ni Luh Ketut Sukarniasih (Sashy/Nuniek)
Stepby step pembuatan chocoflan ini bisa dibilang lancar tanpa kendala, dan kepanikan baru terjadi ketika 1 jam setelah pemanggangan, kenapa bagian flan nya hilang malah cake coklatnya naik keatas. Duh saya pasti gagal nih, pasti gara-gara nuang flannya ngk hati-hati. Dengan kecewa saya keluarkan 1 ramekin, begitu saya sendok kok bagian flannya mindah ke bawah ya? Dengan yakin saya masih belum sadar kalau desserts satu ini punya nama lain Magic Flan. Beberapa menit berlalu saya baru curiga jangan-jangan memang posisinya jadi terbalik, lalu saya coba tanya om google lagi dan hahahha malu lah saya ternyata memang cake dan flannya akan berubah posisi ketika dipanggang. Keunikan inilah yang memberi julukan Magic flan bagi chocoflan ini. Ketauan banget kalo saya jarang nyimak diskusi di email dan milis ya (nutup muka pake loyang). Syukurnya beberapa ramekin masih utuh belum saya sendokin, jadi masih bisa diselamatkan untuk foto dan setoran.
19. Emma Isti (Non-Blogger)
Chalenge KBB kali ini temanya “Sweet Dessert”. Hmm..kebayang yang manis-manis ngilu dan giung kalau kata orang sunda. Kebayang gimana ngabisin makanan hasil baking kali ini. Lihat resep seperti sulit dibuat setengahnya.
Sejak awal terima surcin, sudah menyiapkan
bahan, rencana akan membuat lebih awal sebelum saya banyak keluar kota.
Selalu tidak bisa terlaksana dengan tepat waktu
Setelah semua bahan siap, akhirnya mulai eksekusi. O
ya challenge ini saya jadikan tugas untuk asisten saya yang bersemangat belajar
baking. Kerjakan peer sambil ngerjain orang judule haahaa.
Mulai dari menimbang, mengaduk dan mengocok bahan, sampai proses baking,
saya serahkan pada asisten , dengan panduan saya tentunya. Eeitss kocokan telur
nyaris pecah, untung masih bisa diselamatkan. Akhirnya prose baking dalam
water bath. Alhamdulillah semua lancar. Karena beda loyang, loyang
yg kecil lebih dulu diangkat. Cakenya agak kering , mungkin agak
kepanasan dan kelamaan di oven, tanpa didinginkan dikulkas, sudah bisa
dikeluarkan dari loyang…cicip sedikit hmmm enak, tidak terlalu manis
wangi. Tapi begitu saya cicipi keesokan harinya, lebih moist dan sedikit
lebih manis.
Senangnya asisten saya dia bilang enak dan langsung simpan
resep untuk dicoba lagi. Ya ampun kapan ngabisinnya, yang baru dibuat aja masih
banyak.Senangnya tantangan KBB kali ini bisa jadi tantangan asisten saya juga haahaaa. Terimakasih KBB, semua suka dessertnya, walau tidak sanggup menghabiskan semua.
20. Sandra Andrisa
"Tantangan kali ini sangat menyenangkan. Bahan- bahannya mudah didapatkan dan cara pembuatannya cukup sederhana. Biarpun bentuknya kurang rapi karena agak lengket di cetakan tapi rasa Chocoflan-nya enak sekali, baik dimakan saat masih hangat ataupun setelah dimasukkan lemari es."
22. Renny Susanti
PR yg dikerjakan diantara tumpukan kardus barang2 pindahan.. bgitu mateng diicip maniss banget. Dimasukin kulkas.. besoknya diicip ehh ternyata enaken.. sorenya pas dipoto ditaburin kacang diiicip lagi.. waw waw.. super enakk. Eits tp lupa caramelnya..
Yang Ijin:
1. Nicky Surya Utari
2. Maya Permadi
3. Stella H Budiman
4. Ade Sri Purwaningsih
5. Molly Maulina
6. Rusma Dwiyana
7. Kartika Binakasih
Sampai Jumpa
Host
No comments:
Post a Comment