Thursday 2 October 2014

Round-Up KBB#42: Genoise Cake


Hip Hip Hoorraaaayyyy!! Tiup lilin yang ke-7 buat KBB, klub kita tertjintah ini yuuuuk!! Tantangan untuk merayakan ultah tahun ini adalah Genoise Cake. Lihat resepnya di sini ya!

Kayak apa sih teman-teman member KBB merayakan ultah KBB kali ini? Yuk kita intip!

1. Pungkasari. Kata Pungka sudah lumayan sering bikin Genoise Cake sebagai base Black Forest cake dan juga termasuk kue favourite anak-anaknya karena ngga terlalu manis. Saat membuat chocolate belt Pungka punya trik tersendiri, yaitu menggambarnya di parchment paper pola yang ingin dipakai. Seperti apa sih hasilnya? Yuk mampir ke dapur Pungka!




2. Abidah. Eh, ini tantangan Abidah yang kedua, loh dan (pssssttt!!), dengan tantangan ini dia sudah resmi menjadi member KBB! Yayyyy!! Selamat ya Abidah. Anyway, ketika membuat cake ini, Abidah sempat melongo karena merasa amatir banget, bisa ngga ya bikin cake seperti ini. Dan, what do you know? Hanya dengan tekad dan berani mencoba, dia berhasil bikin kue Genoise! Mau lihat kegigihan Abidah memberanikan diri menerima tantangan KBB? Ayo kita berkunjung ke dapur Abidah.



3. Arfi.  Membuat cake-nya saja ngga ribet sih, cuma saat bikin chocolate belt-nya ada masalah. Saat bikin chocolate belt aku musti jemput anak-anak dari klub berkuda, sampai takut nih chocolate bakal terlalu keras saat pulang. Tapi alhamdulillah, coklat masih bisa dikerjakan dan jadi santapan yang enak untuk afternoon tea atau desserts. Mampir ke dapurku yuk!








4. Marieska. Cerita Marieska ini seru deh, dari bikin cake yang sempat dia ketahui lewat nonton masterchef, sampai bikin chocolate belt-nya yang sempat mengeras sebelum dililitkan di sekeliling cake. Meskipun kata adiknya dia terlalu ambisius, tapi cake-nya cantik deh dengan warna-warni yang menarik. Intip yuk dapur Marieska!





5. Paulina. Ibu satu ini hebat deh. Kenapa? Karena whisking adonan kuenya manual, bok! Ngga pake mixer! Haiiyyaaah ciaaaaattt! Kuat ya doi. Tapi hasilnya cuantik banget deh! Mau tau? Monggo berkunjung ke dapur Paulina.







6. Renny Susanti. Kata Renny ketika baca surat tjintah kok jadi minder yah hahaha! Why oh why? Ternyata mindernya ngga kepanjangan kok, buktinya cake mengembang sempurna, filling dan frosting manstab, meskipun chocolate belt ganti dua kali. Tak mengapa, cake-nya layak dipandang dan disantap kok. Yuk mampir ke dapur Renny yuuuukkk!!


Dan, KBB tahun depan akan dipimpin oleh Renny loh, setelah satu tahun kemarin dikomandani oleh Widya Suci. Yup, KBB milik semua member, dan kepercayaan bisa diberi kepada siapa saja yang menunjukkan kredibilitasnya.

Terus terang, saya sebagai pendiri dan administrator KBB merasa bangga punya teman-teman member yang selalu siap menerima tantangan apapun dan selalu berani untuk mencoba. Kegagalan itu biasa, tapi ngga berarti musti putus asa.

Renny, selamat menjalankan tugas ya!


7. Arilenars (non-blogger)

Arilenars cukup familiar dengan genoise cake sebagai base untuk black forest seperti halnya Pungka. Kita baca ceritanya yuk!


Semua bahan cukup mudah didapat di Belanda. Vanilla extract saya ganti dengan real vanilla. Cokelat bubuk saya pakai merk Van houten, white chocolate untuk frosting  dan chocolate wrap pakai couverture merk callebout. Cream cheese dan mascarpone pakai merk lokal yang ada di supermarket. Mentega saya pakai butter.

Proses pembuatan cake:
Sesuai resep saya pakai cake flour yang saya mix dengan cokelat bubuk dan saya ayak 3 kali.
Kemudian proses pengocokan cake dengan metode bain marie, telur kuning saya kocok dulu dengan whisker, tambahkan gula baru di bain marie dengan hand mixer. Telur putih saya kocok juga dengan hand mixer. Untuk mix adonan, saya pakai mangkok aluminium lebar supaya proses mixing adonan dengan tangan lebih mudah dan diaduk pelan (aduk lipat lebar) untuk mengurangi resiko adonan pecah. Karena saya tidak punya loyang ukuran 20-22 saya pakai loyang ukuran 18 cm. Di tengah loyang saya taruh rose nail (untuk membuat bunga mawar dr buttercream) sebagai heating agent, supaya cake matang merata. Waktu pemangangan saya tambah sekitar 10 menit, saya pakai tusuk sate juga untuk memastikan cakenya matang.

 Proses pembuatan frosting dan simple syrup.
Semua bahan disuhu ruangan, mascarpone dan cream cheese saya mixer dulu supaya tidak ada gumpalan. Gula bubuk saya  pakai 100 gr, tapi buat saya masih agak kemanisan. Sirup gula cukup mudah juga membuatnya, setelah sirup dingin saya tambahkan sedikit  Kahlua, karena biasanya rasa cokelat cake cocok dikombinasi dengan coffee liqueur.
Assemble cake dan frosting
Sesuai resep, cake saya belah dua menggunakan pisau roti kemudian diperciki dengan sirup gula. Saya menggunakan piping bag  untuk pengolesan frosting supaya hasilnya merata, kemudian taburi chocolate swirl (saya tidak pakai strawberry). Cake bagian atas juga saya siram dengan sirup gula bagian dalamnya. Kemudian semua bagian luar cake saya crumb coat dengan frosting. Cake masuk kulkas selama 15 menit. Kemudian diolesi lagi dengan frosting dan diratakan menggunakan bench scrapper sampai hasilnya mulus. Selama proses saya tidak pakai ring/spring form. 

Proses pembuatan chocolate wrap
Berbekal video tutorial dari Julia Usher di you tube dan nekat (hehe), saya meniru sebagian design dan membuat chocolate wrapnya. Piping bag dan alas cokelat wrapnya pakai baking paper. Ini pertama kalinya saya membuat chocolate wrap, cukup complicated tapi seru. Setelah selesai piping, wrap saya taruh kira-kira 15 menit di kulkas atau sampai mengkilatnya agak hilang tapi masih lentur dan tidak kaku. Proses aplikasi pertama agak susah, karena cokelat masih agak lunak, tapi proses wrap kedua agak lebih mudah. Saya pakai pisau yang saya panasi di api untuk memotong kelebihan chocolate wrap (yang kepanjangan dan ketemu ditengah).

Untuk decorasi saya tambahkan shell border memakai sisa frosting dan fresh strawberry yang saya hias dengan cipratan cokelat.
Saya suka tantangan ini karena sekarang jadi lebih pede piping. 



8. Dhiah Nuraini (non-blogger)
Tadinya aku sudah putus asa, gak akan sempat melayani tantangan #42 kali ini. Harus bolak-balik ke daerah, sementara pekerjaan di kantor juga numpuk. Duuhh...., padahal aku pengen banget nyoba bikin genoise cake ini. Sudah lama baca-baca tentang genoise cake ini, tapi belum saja tergerak untuk mencoba. Ada tantangan dari KBB, tapi kok nyari waktunya susah banget. Bahan-bahan sudah ada sih di rumah, tinggal mascarpone aja yang gak punya stok.

Akhirnya hari Minggu kemarin nekat. Meskipun kepala agak nyut-nyutan karena mikir persiapan workshop minggu depan yang belum beres juga, siap-siapin bahan dan peralatan untuk “perang”!
Barangkali aja bisa untuk menyegarkan kepala (padahal kalau baca prosedur bikinnya, lumayan rumit ya....)
Oh ya, Sabtunya sempat ke toko bahan kue sebentar sebelum berangkat nengok cucu keponakan yang baru lahir. Untuk dia punya stok mascarpone, jadi gak usah muter-muter nyari di toko lain.
Berhubung perangnya sambil memantau pekerjaan via internet dan HP, mohon maaf kalau foto-fotonya kurang detil.
Semua bahan dan prosedur aku ikuti, kecuali........


Aku sedang gak boleh makan cokelat (dalam rangka pengobatan tanganku yang masih belum pulih juga). Jadi cokelat bubuk dalam resep aku ganti dengan tepung terigu. Begitu juga pemakaian DCC aku ganti dengan cokelat rasa lemon (yang ada stok di rumah).

Untuk cake-nya tidak ada masalah, Cake-nya matang dengan cantiknya, dan enteng banget ya?
Cheese frosting juga lancar-lancar saja.


Pagar cokelat??? Ini pertama kalinya aku bikin pagar cokelat. Jadi ya bertanya-tanya terus dalam hati, gimana ya nanti jadinya? Ternyata...... setelah ditempel, pagarnya kurang panjang. Ada lowong sekitar 2cm. Jadi bikin lagi pagar yang cuma 2cm untuk sambungan. Karena belum paham betul caranya menempelkan pagar, ada yang tidak nempel di dasar kue, agak ke angkat gitu. Dan bagian atasnya juga ada yang berlekuk. Mau diluruskan tidak bisa karena sudah mulai keras. Daripada patah, ya sudah dbiarkan saja, yang penting bisa untuk laporan. Nanti bisa dicoba lagi supaya dapat hasil yang lebih bagus dan rapi. Gak terlalu sudah kok tenyata bikin pagar cokelat ini. Cuma perlu sedikit sabar dan telaten.
Karena buru-buru, aku gak kepikir untuk menghias yang macam-macam. Yang ada di kepala cuma gimana supaya bisa laporan.

Review: kuenya enak. Lembut dan terasa gurihnya. Frosting kejunya juga enak banget. Sambil moles, jariku bolak-balik masuk ke mulut. Terima kasih sudah “memaksa” aku bikin genoise cake ini. Akan aku coba buat lagi yang lebih bagus.



9. Setiawati
Ini tantangan Setiawati yang kedua tapi karena saat tantangan pertama menggunakan resep lain, maka Setia menganggap ini adalah tantangannya yang pertama. OK. So what's happening? Kata Setia karena cake ini tidak memakai bahan pengembang, dia harus mencoba membuatnya sampai tiga kali baru berhasil. Wow! Kita lihat yuk gimana hasilnya. Intip di Rumah Mungilnya Setia ya.






10. Sashy Nuniek
"Kesan-kesan membuat kue ini pada umumnya gampang, saya tidak menemui kendala sampai cakenya keluar dari oven dan disusun dengan cream cheese frosting. Masalah mulai muncul ketika saya mencoba membuat sabuk coklat, percobaan pertama gagal total karena motifnya patah-patah dan meleber, percobaan kedua gagal juga karena pas dilepas sabuknya patah hancur akhirnya dipercobaan ketiga lumayan berbentuk walaupun masih ada rusak-rusaknya dibagian atas. Mau ngulang lagi tapi stock coklatnya habis, mau ngk mau saya pakai yang ketiga tapi hasilnya jauh dari maksimal hik ... dari awal memang sudah takut sekali sama bagian sabuk coklat ini. Tapi kata mba Arfi saya harus mencoba dan belajar bersama-sama kalo ngk ya ngk akan pernah bisa. " Iya betul. Ketika kita ingin maju, maka kita harus terus belajar dan mencoba. Jangan takut gagal, karena akan mengambat langkahmu. Tetap semangat baking ya!!


11. Vina
Kata Vina cake-nya enak, ngga puas cuma sepotong. Eh, cake-nya cantiiiiikkk deh!! Sabuk coklatnya juga simple dan rapih. Segar deh lihatnya dihias dengan strawberry segar. Yummy!! Yuk nge-teh bareng ke rumahnya Vina.







12. Sari Suwesmin
"Semoga semakin lebih maju dan tetap menjadi wadah inspirasi dan kreatifitas bagi semua orang di dunia perbakingan. Aamiin.....
Tantangan kali ini agak horor resepnya hahahaaa..... Bikin genoise cake nya sih lantjar djaja... Yang ribet tuh bikin frosting dan garnishnya :D
Bikin caramel syrupnya diulang sampai 2 kali hihii.... cream cheese yang ada hanya maskaryo, jadi diganti sebagian dengan whippedcream. Strawberry di Palembang berry berry assem n kecut, so diganti aja sama jeruk mandarin kaleng hehee (walaupun sama2 asem sih...).
Bikin garnishnya juga kurang tebal, pas ditempelin ke cake ada yang retak, hasilnya bisa dilihat difoto kuenya yaa...." 

Biarpun horror cakenya cantik deh, Sari! Well done, girl! Yuk kita mampir ke Palembang, mampir ke dapurnya Sari, sembari cari pempek asli wong kito galo hehehe...


13. Caroline Atmadja
"Walaupun bacaannya panjang ternyata cara pembuatannya ngga terlalu merepotkan dan hasil cake nya sendiri juga enak, empuk, tidak terlalu manis tapi agak beremah. Kegagalan terjadi waktu pembuatan sabuk coklatnya, karena ngga punya mika plastiknya, rencana mau buat pagar coklat aja tetapi lupa memakai coklat couverture jadi deh ngga bisa dipasang juga karena terlalu lembek. Akhirnya di ganti aja pake batang pocky."

Yuk, giliran nyicipin Genoise Cake-nya Caroline nih sambil ngupi-ngupi di Paris van Java, kotanya Pak Ridwan Kamil yang briliant itu!


14. Sandra Andrisa
Kebanyakan teman-teman KBB merasa kesulitan ketika membuat sabuk coklat. Dan itu pun dialami oleh Sandra. (Eh, host pun). Tapi, itu bukan berarti kita harus stop di 'ngga bisa' ya kan? Buktinya, cake Sandra berhasil juga dan dinikmati oleh keluarga. Tetep semangat!!





15. Lany Rosdiana
"Tantangan kali ini tidak terlalu sulit, tapi cukup banyak tahapannya. Jadi saya membuatnya dalam dua hari. Hari pertama, membuat cake dan filling. Hari kedua membuat sabuk coklat dan menghias. Karena yang ada di rumah cuma aku dan suami, cakenya dibikin setengah resep saja dengan diameter 16 cm. Ternyata membuat sabuk coklat sungguh menyenangkan dan tidak sesulit yang dibayangkan. Biarpun hasil cakenya masih kurang rapi, yang penting rasanya mantap."

Yup! seperti yang sering saya bilang, selagi kita berani mencoba, kita selangkah lebih maju. Selebihnya, practice makes perfect. Well done! Yuk kita baca kisah di balik pembuatan Genoise Cake Lany.




16. Kartika
Ibu yang super sibuk ini cuma sempat setor cake dasarnya saja, sebab belum menemukan waktu untuk menyelesaikannya. It's okay. Yang penting sudah berusaha memenuhi tantangan kali ini, demi ikut berpartisipasi dalam ulang tahun KBB ke-7. Terima kasih ya, Bibien!








17. Emma Isti (non-blogger)












Ijin:

  1. Widya Suci
  2. Moelly Maulina
  3. Maya Permadi