Friday, 26 April 2013

KBB #34: Made in Indonesia


Halouwwww...
Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional tgl 20 Mei nanti
maka challenge 
KBB #34 ini dikembalikan pada jajanan khas INDONESIA tercinta ya
agar makanan INDONESIA bisa tetap bangkit ditengah derasnya terpaan snack dan kue2 internasional
Monggo dilanjut....dan Happy Baking!

KBB #34: Made in Indonesia
Resep
BIKA AMBON
by Rachmah Setyawati
Bahan Biang :
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir
3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa

Bahan lainnya :
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir

Bahan Cair :
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan

Cara membuat :
1. Aduk bahan biang. Taruh dlm baskom ragi instant, tepung terigu, lalu gula pasir dan garam halus. Tuangi air kelapa, uleni /aduk dengan tangan hingga merata, lalu tutup baskom dengan lap/plastik wrap, diamkan hingga 30-45 menit. Biarkan hingga adonan biang mengembang.
2. Sambil menunggu adonan biang mengembang, masak santan kental beserta garam halus, serai, daun jeruk dan daun pandan , hingga panas saja (tidk sampai mendidih). Sisihkan , biarkan dingin suhu ruang.
3. Kocok semua telur dan gula pasir hingga mengental. Kemudian ambil adonan biang, campurkan dengan tepung tapioka/kanji, aduk menggunakan tangan merata. Lalu tambahkan adonan telur kental tadi ke dalamnya sedikit demi sedikit sambil terus diaduk tangan. Gerakkan telapak tangan naik turun saat mengaduknya (dikeplok-keplok), hingga tercampur merata semua adonan. Kemudian masukkan santan kental yang sudah disaring terlebih dahulu. Aduk rata kembali menggunakan tangan,dgn cara yg sama dikeplok-keplok hingga adonan tercampur rata dengan tekstur yg halus (sekitar hampir 20menit), kemudian diamkan adonan ini hingga 3 jam (tutup atas dgn lap/plastic wrap).
4. Setelah 3 jam, olesi tipis2 seluruh permukaan loyang dgn minyak goreng. Alasi permukaan dasar loyang dgn kertas roti dan poles lagi minyak goreng. 
5. Panaskan oven dengan panas sedang (sekitar 160 derajat celcius) - api bawah saja. Letakkan sejenak loyang tadi sekitar 15 menit di dalam oven, kemudian keluarkan dan tuang adonan ke dalam loyang.
6. Masukkan loyang berisi adonan ke dalam oven, panggang di rak paling bawah, buka sedikit pintu oven , hanya hingga adonan bika ambon dlm loyang sudah terlihat berlubang2 permukaan atasnya (pertanda sudah mulai terbentuk serat pd adonan bika ambon, baru kemudian tutup pintu oven , lanjutkan pemanggangan hingga matang sempurna, sekitar 40-50menit. 
Lakukan tes tusuk untuk lebih menyakinkan apakah kue sdh matang sempurna. Setelah matang, matikan api bawah oven,
Lalu nyalakan api atas, panggang sejenak/hingga permukaan bika ambon terlihat lebih kecoklatan. 
7. Matikan api oven, keluarkan bika ambon, diamkan di suhu ruang hingga dingin, baru kemudian gunakan pisau kecil tajam, untuk membantu mengeluarkan bika ambon dari loyangnya.
Keterangan : untuk loyang kotak ukuran 20X20X7/10cm

Note:
1. Sesuai Tatib kita, deadline penerimaan laporan adalah tanggal 30-31 untuk bulan dengan 31 hari, jadi deadline nya sampai 31 Mei 2013 ya..
   Laporan dikirimkan ke angelia.novincy@yahoo.com dan classical_lovers@hotmail.com serta di cc kan ke klubkita@gmail.com yaa..

2. Untuk anggota dengan blog Anda diwajibkan melaporkan hasil karya Anda dengan tatanan sbb: 
-tulis Subyek (Laporan KBB#34), 
-Nama Anda, 
-Alamat/Nama Blog, 
-Link Blog Post laporan, 
-Review; serta 
-foto akhir dengan ukuran 350pxl .

3. Bagi anggota yang tidak memiliki blog, silakan mengirimkan pengalamannya berikut foto-foto ke email-email diatas yaa.. 
Foto dan singkat cerita pengalamannya akan disertakan dalam round-up. Catatan: foto step-by-step mohon dijadikan kolase.

4. Setiap anggota boleh melaporkan foto-fotonya ke dalam group KBB
 di Facebook disertai link blog postnya masing-masing: 
alamat facebook grup KBB adalah https://www.facebook.com/groups/367829153307111/

5. Food styling akan diserahkan kepada selera masing-masing. Foto-foto
yang dihasilkan harus hasil olahan anda sendiri. 
Keaslian foto-foto dan hasil olahan dapur adalah tanggungjawab masing-masing anggota.

Salam,
Angel & Monica (Host Bln Mei)

Tuesday, 2 April 2013

Round-Up KBB#33-Something Artisan


Weeeellll, ngga bakal jauh dari ragi dan gilas menggilas deh. Kali ini kita bikin bagels! Yup. Sesuatu yang baru itu memang cetar membahana, ceuk Syahrini teh. Ternyata belum semua member KBB pernah bikin bagels bahkan ada yang belum pernah mencicipinya. Melalui tantangan ini, akhirnya kita pun berusaha menaklukkan roti yang konon katanya cuma New Yorkers yang menganggap bahwa roti bagels mereka numero uno. Padahal sih, homemade bagels juga ngga kalah enak ya.

Menurut Peter Reinhart, bagels itu merupakan roti yang paling sederhana dan bahannya pun ngga sulit didapat. Lewat metode cold fermentation yang lama roti bagels akan memiliki tekstur yang lebih chewy. Rahasianya sih katanya adalah dengan menggunakan persentasi air lebih sedikit dari persentase yang digunakan untuk bikin baguette atau roti-roti Eropa lainnya, yang akan menghasilkan adonan padat sehingga bisa mempertahankan bentuknya ketika direbus sebentar sebelum dipanggang. "..., this boiling step is what defines the uniqueness of the bagel", begitu kata beliau.

Oke deh. Tanpa berlama-lama, yuk kita lihat hasil baking bagels teman-teman semua.



"Sempat tanya ke mbak Arfi proses proofing, jadi setelah adonan diaduk, daku proofing selama 1 jam, kemudian masukkan kulkas, dibiarkan semalaman, setelah semalaman diinapkan, kemudian adonan dikeluarkan, dibentuk kemudian diproofing lagi selama 1 jam. Yihaaaa, berhasil juga."












"Bikin Bagels ini kelihatannya simpel tapi ternyata dalam prosesnya, cukup tricky.. 

Yang perlu diperhatikan adalah waktu proofing-nya.. 
Untuk yang berdomisili di Indonesia yang suhu udaranya puanasss, waktu proofing sebaiknya lebih singkat daripada waktu yg tertulis di resep, supaya adonan bagels tidak overproofed yg pada akhirnya bisa menyebabkan Bagels kerass seperti batu
."











"Sebelum ada tantangan ini, Bagels tidak masuk hitungan sebagai roti kesukaan saya. Belum ada Bagels yang cocok dengan selera saya. Menurut saya Bagels itu roti aneh yang entah kenapa menjadi comfort food orang Barat. 
 Ternyata, percobaan Bagels kedua dengan resep Peter Reinhart ini merubah persepsi saya. Bagels tabur wijen & Bagels kismis ini rasanya enak !!! sangat earthy.
Tapi, ada tapinya....perlu triks tertentu untuk mendapatkan Bagels yang enak, chewy, dan bulat ini. " Ayo share triknya, Wid! (ab)









"Sebetulnya ini Bagels keduaku setelah beberapa waktu yang lalu pernah coba, tapi kali ngga puas dengan hasilnya, kurang menul-menul seperti bagels yang pernah aku buat sebelumnya. Teksturnya tetap chewy seperti halnya homemade bread, cocok buat breakfast. Kami menikmatinya sebagai brunch dengan pilihan scrambled eggs, roast salmon, microgreens, dan lain-lainnya. Yummy!"












"Setelah tahu bahwa membuat bagel tidak tidak terlalu susah, lain kali lebih baik membuat sendiri daripada beli." Setuju!! (ab)










"Tantangan kedua.... Dan baru berhasil di percobaan ke dua juga. Hasil pertama rasanya enak, tapi keras banget, setelah dapet pencerahan dari mbak-mbak di KBB, akhirnya bisa menyelesaikan tantangan dengan hasil akhir Bagels yang cantik dan juga uenaaakk...  Crust di luat, soft di dalam. Seru juga bikin roti selama dua hari, benar-benar pengalamanyang membuat aku belajar dan berani baking."












"Pertama kali baking bagels n juga makan bagels. Mbikinnya lumayan mudah, gak serumit resepnya (piss mba Arfi..hehe) n rasanya ternyata mirip galundeng aka bolang baling..hehe..sukaaa" 

















"Senang sekali kali ini bisa bikin tugas dan laporan dengan waktu yang tidak terlalu mepet. Bagels adalah makanan yang termasuk mahal jadi waktu dapet tantangan ini aku senang sekali, akhirnya bisa bikin Bagels. Proses pembuatan keseluruhan cukup lancar, padahal waktu baca resepnya sempet serem karena begitu panjang step by stepnya, tapi ternyata detail dari resep itu sangat membantu. Cukup puas dengan hasilnya."







9. Piska Aprilia

"Buat Bagel ini emang kudu singsingkan lengan baju, secara gak punya mixer buat Roti jadinya lengan kudu dilatih otot-ototnya buat ngadonin adonan Bagel, tapi ternyaat hasilnya cukup oke, Saya membuat Sandwich Bagel dengan isian daun selada, chicken nugget, telur dadar dan keju.. hasilnya Yummy and looks delicious for breakfast."











10. Dietce

I think I still need to work on the dough, since the consistency is not fluffy enough. But overall the taste is good especially when you spread with easy cheese spread ... Nyaaam... :)


11. Hesti HH

Belum pernah makan bagels sebelumnya jadi belum ada bayangan gimana seharusnya bagel yang baik dan bener. Aku ikuti aja resep kecuali ada beberapa bahan yang nggak ada di sini jadi aku ganti. Barley maltnya diganti madu dan tepungnya menggunakan tepung protein tinggi. Proses pembuatan berjalan lancar. Tapi kendalanya kayaknya di proofing.
Resepnya tertulis diinapkan di kulkas semalaman atau dua hari. Tapi
aku semalaman aja hasilnya udah seperti overproofing. Kalau disentuh
jadi gampang kempes dan mleyot mleyot. Hasil akhirnya rasanya enak.
Empuk dan sedikit chewy. Tapi bentuknya kurang bulat dan menul, hehe


12. Amy Riv


Tak banyak hambatan dalam pembuatan, meski kelihatannya agak sedikit overproof adonannya, karena saat perebusan jadi gak mulus.
Sayangnya ... ternyata penikmat bagels ini hanyalah diriku seorang.Teksture-nya yang crispy di luar dan chewy di dalam bukanlah rotiseperti bayangan keluarga saya.
Maka...jadilah sang artisan bread ini jadi menu sarapan saya selama 3 hari berturut-turut... :)



13. Lia
Cerita singkat selama mengerjakan tantangan  : kudu teliti baca reseeeep..itu pelajaran yg didapat kali ini. Alhasil karna gak teliti , sampe jam 3 pagi msh berkutat di dapur utk ngerjakan pr nya... wkwkwk..Silahkan ngicipin Raisin Bagel dan Parmesan Cheese Bagel hasil pr kali ini.. monggooo...


14. Niza

Tantangan KBB kedua buat aku nih, bagels, waah panjang resepnya, bikinnya pun perlu waktu lamaa. Aku baking malem-malem. Pagi ini, senengnya bisa sarapan bagels. Masih belum terlalu puas dengan hasilnya, semangat, mau coba lagi bagels kismis.



15. Ade Sri
Alhamdulillah rampung juga PR-nya, awalnya mau ijin, karena hektik banget tapi masih berusaha dan ternyata bisa. Aku bikin pake mixer roti dan pake tepung protein sedang, lalu proofing 2 hari di kulkas. Sambil ditunggu anakku yang ga sabaran makan hasilnya, rasanya rasanya garing di luar, chewy dan empuk di dalam. Bahagia banget waktu float test langsung ngambang. Cihuy deh! *kriuk*





Walaupun bukan penggemar bagel, di tantangan pracobanya yang kedua ini Evy tetap bersemangat. Tantangan apapun harus diterima! Sempat keder dengan resep yang panjang dan njelimet, tapi akhirnya dia berhasil juga membuat bagel. Belum sempurna siih... tapi kan sudah berani terima tantangan KBB... :)


17. Maurina
Selalu seneng kalo bikin roti, dan memang seneng roti yang artisan atau tradisional, yang ada crust-nya dan chewy serta moist dalemnya. Jadi seneng dan loncat-loncat liat tantangan kali ini adalah bikin Bagels.. apalagi pas liat resepnya ternyata pake long fermentation gitu... jadi semangat karena tau rasanya pasti enak.



18. Ambar (Non-blogger)
Akhirnyaaaa bisa juga menyelesaikan tantangan kbb#33 inih.. Di bulan yg penuh acara dirumah.. Pernikahan adik , selamatan rumah mama, dll..

Alhamdulillahh.. Mulai dari persiapan awal sampai bagels di tabur dengan cinnamon dan gula halus tidak ada kendala.. Namun sempet bingung karena pada saat floating test kok adonan jadi sedikit mengkerut, tapi pas di panggang ud kembung , bulet cantik.. :D

Setelah mateng dan hangat langsung di caploks oleh suami yg penggemar roti.. Dia bilang enakss.. *girang



Berikut step by stepnya





Baca resep agak surprise saat liat step merebus adonan, hihihihi…baru kali ini tau adonan di rebus terlebih dahulu. Roti ini tipe roti keras di luar ditambah krenyes2 kacang2an, dan lembut di dalam, walaupun ga selembut white roti. Kuncinya jumlah air yng dimasukkan dalam adonan disesuaikan saja, karena kelembaban udara saat membuat di setiap tempat pasti berbeda. Makasi tantangannya KBB…




Bagels yang aku buat tidak berhasil. Kemungkinan karena ngerebusnya agak lama.  Karena sibuk foto dan sekaligus masukin dough di rebusan air. Hasilnya tidak berbentuk dengan bagus..  Padahal pas float testnya, langsung ngapung doughnya.  Berarti sudah siap baking.






"Senang bisa mencoba hal baru lagi. Siapa mengira akhirnya kita pun bisa membuat Bagels sendiri ..
Beneran nggak rugi gabung dlm KBB *Ting!!".  Mari kita main yuk ke Kedai Mbak R...






"Tahu kalau tantangan kali ini adalah bikin roti saya sudah pucat pasi duluan. Karena seumur-umur bikin roti gak pernah sukses alias gatot (gagal total) melulu. Tapi ya mau gimana lagi, kudu maju pantang mundur alias nekat" begitu kata Dewi. Mari kita tengok Dapur Bunda Ietha untuk intip proses bikin roti Bagel ini.



Proses  berjalan dengan lancar kecuali bentuknya yang ngga bisa bulat serrr... seperti nya over proofing setelah dikeluarin dari kulkas. Mengenai rasanya waktu baru keluar dari oven sih enak masih empuk walaupun tekstur nya berbeda dengan yang biasa di makan. Sepertinya harus uji coba ulang nih.....





"Enaknya dimakan, buatnya susah! hehehe": kata Sandra. Penasaran ??? Yuk mampir ke dapur Sandra.






Pertama melihat resepnya yang step by step nya puanjaaaaaang, bikin keder, hadeuh! trus melihat dan menyimak diskusi milis, bikin keder juga...tapi aku harus bikin nih! menguatkan hati semoga ga gagal...karena biasanya bacaan resep setelah dicoba, tak sesulit yang dikira, dan ahaaa....akhirnya berhasil..*berhasil menurut versiku, karena Bagels nya jadiiii! senangnyaaa...., semoga berkenan dengan hasilku yaaa.....:D 




26. Vin
Proses pembuatan yg cukup mulus, lulus test float:)
Untuk hasil akhir masih belum sempurna, agak alot punyaku, sepertinya kurang elastis dan waktu panggang kurang panjang:D. Simak lengkapnya di sini  yukkk




Waktu terima PR, sulit banget buat memahami resep dan ga ada bayangan bagel itu bentuknya seperti apa. Bayangan awal mungkin seperti bagelan yang dijual di Indo. Ternyata salah besar hahaha. Setelah browsing di inet baru deh paham dan mengerti. Memang KBB ini top banget kalau cari tantangan.





"BAGELS......... Varian baru dalam ilmu per baking an ku .... sekarang di suruh bikin, yah ...musti ngumpulin semangat buat bikin. setelah baca resep secara teliti akhirnya aq niatin awal bulan buat bikin, hasilnya tidak begitu mengecewakan ....". Penasaran cerita selanjutnya ? Mari mampir ke coffebreakminie yukk


29. Firman Nusantara (Non-blogger)


Kali ini, betul2 saya kurang pede, makanya belum berani ditulis di Web Site. Ngak Pedenya karena rasanya, ngak seperti roti yang biasa saya bikin.  Begel yang saya bikin ini kulitnya keras, dan rasanya asin.  Apakah emang begitu ya sebenarnya begel ini, maaf selama ini saya belum pernah tau merasakan rasa begel yang sebenarnya,



Sebagai laporan, saya  tuliskan proses pembuatan begel yang saya kerjakan dan juga saya attach beberapa foto proses pembuatan begel yang saya lakukan.
Secara proses sebenarnya semuanya berjalan sesuai dengan resep yang Mabk Arfi sampaikan di email, takaran serta urutan pekerjaannya saya buat seperti di resep, kecuali pada proses pembentukannya saya lakukan setelah menginap di lemari pendingin.   
Sampai proses floating test semuanya baik-baik saja, begel bisa mengembang dan berbentuk dengan bagus (meskipun besarnya ngak merata, dan ngak bulet2 banget), dan ketika dicelupkan di atas air, bisa mengembang (saya hanya test untuk dua adonan saja, lainnya ngak di test).
Namun ketika merebus, adonan yang tadinya bagus, kemudian bentuknya jadi ngak beraturan, meskipun tetap berbentuk seperti cincin.  Nah dari sini saya sudah agak ngak pede lagi  untuk mengambil gambar, makanya di proses ini fotonya tidak ada.
Proses perebusan dan peng ovenan sesuai dengan prosedur di resep.  Hasilnya dapat dilihat di foto yang saya attach di email ini.
Karena belum puas, sekarang ini saya masih punya satu adonan lagi, yang baru saya inapkan satu malam.  Besok baru akan masuk ke oven.




30. Fera

Asli cukup ketakutan waktu nyoba...ga pernah ketemu bikin roti yang begini :D
Dan bagels yang aku buat sedikit bermasalah di pemanggangan...ternyata apinya kekecilan sekitar 200 derajat C, jadi  lama untuk dapet warna yang kuning dan efeknya agak lebih lebih lebih keras di luarnya tapi memang liat di dalem , walopun ga tahu mana rasa yang bener karena belum pernah makan sebelumnya hehe. 
Selama pembuatan allhamdulillah lancar, sempet deg-degan pas harus "float test" ...waaa ini ga kebayang sebelumnya kalo gagal...tapi pas di simpen eee ngambang..allhamdulillah.






31. Lina Hidayat


"Cukup seru proses bikinnya dibanding bentuknya yang sederhana, lancar selama pembuatan sampai akhir, dari 6 bagels hanya 1 yang stlh mateng nempel di kertas  , dengan memakai filling campuran whipped cream + durian nendang deh rasanya": begitu kata MakLinceu. Hmm yummy kayaknya. Yuk kita mampir ke blog MakLinceu..



32. Jenny
Setelah 3-4 kali mencoba dan bacain diskusi para KBBers di milis akhirnya jadi juga. agak tricky membentuk bagels dan proofing yang pas biar gak over/underproof, tapi hasilnya worth the hassle :)


Percobaan pertama bagel aku sama sekali ga puas.bagelnya memang mengembang cantik setelah di bentuk, tetapi setelah dia di rebus, si bagel jadi meleot layu  (-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩) . 


 34. Retno G Prihadana
"Untuk tantangan kali ini bener-bener harus disimak dan perlu waktu :). Hasilnya belum sebagus seperti yg dijual..tapi lumayan lah untuk pemula :D>". Setelah Retno yang sibuk menyimak resepnya, sekarang mari kita yang simak cerita Retno. Marii...





Kesan pertama : Capek nguleninnya,,,seru liat ngembang jadi gendut2, tapi waktu diangkat mau direbus kempes lagi,,fiuuh...alhasil alot dan penyok2 gak jelas dech bagelku, baru bisa 1x percobaan. Tapi masih semangat coba lagi sampe berhasil !!! *iri mode on liat bagel yg lain.

Udah seneng aja tuw waktu baca ngulenin cuma sebentar...teruss lulus float test juga...tapiii giliran membentuk n rebus merebus...nggak bisa dikerjakan dengan sungguh2...karena dapet kabar mau kedatangan kerabat segambreng...n dapur harus nyiapin konsumsi...hehhe...hasil akhir kurang maksimal karena dey...*tapiii bagels emang agak liat kan yaa....* :)




37. Emma Isti (Non-blogger)
Kebetulan sekali, pas tantangan kali ini rencana membuat cinnamon roll…walaupun beda minimal sebagian bahan sudah disiapkan. Tantangan kbb #33 adalah membuat Bagels.  Bagels..salah satu jenis produk dari kelompok roti-rotian yang jarang saya buat.  Prosesnya  hampir sama dengan pretzel.  Kalau dibanding pretzel, Ini  adalah yang kedua kalinya saya membuat bagels, itupun karena tantangan KBB.  Karena sejak awal berencana buat cinnamon roll, jadi terpikir buat bagels topping cinnamon  saja. 

Setelah membaca resep..ternyata  pakai metode dough yang diinapkan di kulkas/refrigerator  bukan di freezer/lemari pembeku  1-2 hari, hmm…saya membayangkan adonan akan overfermented. Tapi ternyata setelah cek resep, pemakaian raginya memang lebih sedikit. Pengalaman saya menyimpan  dough beragi dgn  takaran ragi normal, bila lebih dari 12 jam,  dough sudah mulai menampakan gejala over fermentasi. 
Dough yang sudah  kalis, dan telah diistirahatkan kurang lebih 1 jam, kemudian 1 bagian langsung dibentuk, dan 1 bagian lainnya dibiarkan tidak dibentuk.  Dough yang sudah dibentuk, simpan di lemari pendingin, sedang 1 bagian lain (sisanya) disimpan dalam freezer.

Ternyata ada perbedaan, antara dough yang hanya disimpan dilemari pendingin  dan dough yang dibekukan. Dough yang disimpan di lemari pendingin, sangat rentan saat dipindahkan ke panci  perebus, bentuknya berubah, adonan mulai  mengempis, tidak menggembung seperti sebelum dipindkan. Sedangkan dough yang sebelumnya dibekukan, tidak mengalami perubahan bentuk/mengempis, dough tetap menggembung. Karena sejak awal perebusan sudah ada perbedaan antara adonan yang berbeda perlakuan tersebut, hasil akhirnyapun  memang berbeda.  Dough yang disimpan di lemari pendingin, hasilnya kurus-kurus alias bantet, mirip kue cincin. Sebaliknya dough yang disimpan di freezer, hasilnya baik, padat tapi ngembang. 

Rencana awal diberi topping cinnamon,,gagal. Berhubung buatnya disambi dengan kerjaan lain, akhirnya hanya ditaburi dengan poppy seed dan oatmeal. Saat masih hangat, testurnya bagus, padat agak liat (chewy). Karena baking dah malam, ceritanya akan dinikmati tuk sarapan pagi, ternyata rasanya nya tidak seempuk saat masih hangat. Tapi lumayan bisa dinikmati seperti sandwich.





Kesan pertama liat resepnya langsung bengong karena sama sekali ngk pernah liat atau makan bagels sebelumnya. Saya butuh waktu 3 hari mulai buat adonan sampai penyajian, hasilnnya 6 buah bagels ukuran besar. Saya sajikan dengan orange marmalade, makan satu bener-bener bikin kenyang. 



39. Tri Ayu Chandra (Non Blogger)

Bagel yang saya buat hasil akhirnya alot, setelah baca2 di milis ternyata mungkin krn over proofing, tapi rasanya cukup enak, gurih dan bikin kenyang.. Ada yang diberi taburan wijen saja dan ada yang di taburi cinnamon di atasnya.. Bentuknya agak mlentat mlentot, tidak mulus, tapi kalau dicelup ke krim soup atau teh panas lumayan bisa dimakan. 










Berikut step by stepnya:

Pengadukan pertama









Adonan sebelum dibentuk









Setelah dibentuk








Hasil rebusan


Baru kali ini bikin bagel, sempat deg-degan juga. Terutama ketika membuka kulkas di pagi hari dan melakukan test float, alhamdulillah semua lulus tes.. Langsung direbus dan masuk oven, bolak balik ngintip
oven...^_^ Akhirnya bagels ku jadi dan langsung dinikmati selagi panas, garing dan agak liat diluar tapi lembut di dalam...










Tantangan yang bikin kringetan, gak ngembang, peyang-peyang, warna ga seragam ... tapi seneng akhirnya berhasil. Tapi oh tapi kenapa orang rumah ga ada yang suka ??? ... 





42. Wanti
Alhamdulillah berhasil juga menyelesaikan Tantangan KBB#33 : Something Artisan ini. Hampir tidak sempat ngerjain karena waktunya benar-benar tersita untuk persiapan audit di kantor.
Belum pernah nyobain dan belum pernah tau tekstur Bagels yang sebenarnya kayak apa, cuma berdasarkan yg aku bikin kulit luarnya keras tapi dalamnya lembut roti Perancis. Bener atau nggak ya?? 




43. Dhiah Nuraini (Non-Blogger)
Jujur saja. aku kurang suka dengan bagels. Bukan karena rasanya tidak enak, tapi karena aku pernah 'dikecewakan' olehnya. Loh kok??

Ceritanya hampir dua puluh tahun yang lalu, aku ditugaskan mengikuti training di Cornell University, Ithaca, New York. Karena bahan makanan Asia di sana mudah diperoleh, aku biasanya masak sendiri. Tapi kadang-kadang bosen juga karena terus-terusan makan masakan sendiri. Kalau sedang bosen begitu aku makan di cafeteria di kampus.

Nan di cafeteria inilah pertama kali aku kenal sama bagels. Setiap kali ke sana aku tertarik karena bentuknya yang gendut, menul-menul dan mengilap. Hmmmm.... dalam bayanganku pasti empuk, lembut dan agak manis-manis gitu..... Aku pikir ini donat model Amerika (yang menurutku memang porsi makanannya besar-besar...). Wah, pasti kenyang nih kalau makan siangku si donat gendut menul-menul.
Jadilah suatu hari aku niatkan makan siangku hari itu Bagels. Aku beli dua, terus di bawa ke taman di kampus untuk di makan di sana sambil mencari hangatnya matahari. Waktu aku gigit, wah... kok bagian luarnya keras??? Bagian dalamnya juga tidak halus. Lagipula gak ada manis-manisnya...!!! Sungguh di luar harapanku. Aku pikir seperti donat yang empuk dan manis itu .... Pokoknya aku kecewa berat, dan sejak itu gak mau lagi kenal sama yang namanya bagels.

Eh.... kok ndilalah tantangan kali ini keluarnya bagels...!! Tapi semangat juga sih untuk mengerjakan tantangan ini. Apalagi ternyata cara memasaknya cukup unik, direbus dulu sebelum dioven. Apalagi setelah membaca komentar mbak Widya hasil bagelsnya renyah kulitnya dan chewy bagian dalamnya. Mumpung ada libur hari Raya Nyepi, jadilah aku membuat bagels ini.


Bahan-bahan aku siapkan sesuai resep. Tepungnya aku pakai tepung untuk roti (hard wheat) dan untuk campuran air perebusnya aku menggunakan madu. Hampir tidak ada masalah dalam pembuatannya, kecuali bahwa adonannya tidak bisa mulus. Entah kenapa. Padahal sudah aku uleni dan banting sampai tangan pegal, tetap saja adonannya tidak bisa mulus (aku uleni pakai tangan). Apa mungkin karena terigunya ya? Aku memang pakai merk baru, dan selama ini belum pernah pakai merk ini. Kebetulan dapat sample beberapa waktu yang lalu.

Karena lemari es-ku penuh, tahap penyimpanan adonan aku lakukan sebelum adonan dibagi kecil-kecil. Jadi setelah proofing sampai mengembang dua kali ukuran semula, adonan aku kempeskan dan kubulatkan lagi, terus disimpan di lemari es semalaman. Besok paginya baru aku bagi jadi 12 bagian yang kemudian dibentuk seperti donat. Sengaja aku membuat bagels yang agak kecil, karena biasanya suami dan anak-anakku kalau lihat makanan yang ukurannya besar  suka langsung menghindar....




Setelah floating test, bulatan bagels direbus dalam campuran air, garam, soda kue dan madu. Lalu ditiriskan. Untuk taburannya aku menggunakan wijen, dan sebagian lagi aku taburi poppy seed. Setelah dipanggang 15 menit, loyang diputar dan dipanggang lima belas menit lagi
Hasilnya? Lumayan-lah..... Tidak separah bagels pertama-ku dulu. Yang ini agak empuk. Dan betul kata mbak Widya, bagian dalamnya chewy.






Rasa khas Bagels yang crispy di luar, chewy di dalamnya membuat Bagels ini membutuhkan tenaga ekstra untuk mengunyah yang sekaligus membuat aku menyukai 'tantangan' kunyah mengunyahnya. Namun, anakku sempat protes "kenapa mama membuat donat keras ini, aku nggak suka...". Trus sama Papanya diajari mencelup kedalam minuman coklat hangat. sebelum dimakan.. hmmmm yummy...





Membuat bagels lumayan bikin lengan berotot, karena 2x trial pake mixer malah gagal total karena over proofing.
Bener-bener tantangan KBB itu bikin berani baking, karena jujur 2x trial dan gagal itu bikin emosi tingkat dewa deh..
Percobaan ke3 pun tidak bisa dibilang sukses, tapi setidaknya sudah berbentuk.




Saat pertama baca surtjin kali ini kelihatannya membuat bagel cukup ribet. Ternyata setelah dipraktekkan tidak sesulit perkiraan, biarpun prosesnya cukup memakan waktu. Dan seperti biasa  resep pilihan ibu Host pasti terjamin kelezatannya.





Penasaran banget pengen tau yg namanya bagel tuh seperti apa. Seperti roti? Katanya sih harusnya memang begitu. Dan ampuuunn. .... ribet dan lama juga ya bikinnya :-P. Segimana ribetnya ? Kita tenggok ceritanya yukkk




Ijin:
1. Hanna Hadiwidjaja
2. Ida Bydhadhary
3. Sherry Andriani
4. Monica Adriana


Sekian  Round-Up Something Artisan.
Walau masih banyak yang masih penasaran dengan tantangan Bagels ini, kami Duo Host mengucapkan sampai jumpa pada Next Tantangan yang pasti gak kalah seru...